Wisuda Unkhair, Anak Tukang Bangunan dan Yatim Piatu Raih Prestasi

Sebanyak 694 lulusan resmi dikukuhkan dalam sebuah seremoni penuh makna yang digelar di Aula Banau, Kampus I Unkhair, Kelurahan Akehuda, Kota Ternate Utara, Sabtu (12/4).

TERNATE,HP-–Tangis haru, senyum bangga, dan pelukan hangat mewarnai prosesi sakral Wisuda Periode I Tahun Akademik 2024/2025 Universitas Khairun (Unkhair).

Sebanyak 694 lulusan resmi dikukuhkan dalam sebuah seremoni penuh makna yang digelar di Aula Banau, Kampus I Unkhair, Kelurahan Akehuda, Kota Ternate Utara, Sabtu (12/4).

Namun dari ratusan toga yang berkibar, ada dua nama yang mencuri perhatian publik dan memukau seisi aula. Dua perempuan muda, dua kisah perjuangan hidup yang berbeda namun bertemu dalam satu titik, yakni ketekunan, keyakinan, dan cinta yang tak berbatas pada pendidikan.

Sosok perempuan hebat. Winda Febriyanti Anwar, S.Pd., M.Pd., dan Ratu Balqis Ibrahim, S.Pd.

Winda, kelahiran Ternate 15 Februari 1991, anak dari Alm. Anwar Muhammad dan Almh. Faradilla Sofyan, itu menatap masa depan dengan kepala tegak.

Sebut saja, di balik toga dan senyum manisnya, tersembunyi ribuan kenangan penuh luka dan harapan. Anak pertama dari tiga bersaudara ini kehilangan ayahnya sejak usia enam tahun. Ibunya meninggal pada 2016, dan satu-satunya sosok pengganti ibu, Ami Muhammad—yang menyayanginya dengan tulus—juga berpulang saat Winda masih duduk di bangku SMA.

Ia tumbuh nyaris tanpa pelukan keluarga. Namun alih-alih terpuruk, Winda memilih melangkah. Ia kembali ke almamaternya, Unkhair, melanjutkan studi magister di bidang Pendidikan Matematika setelah menamatkan S1 dan PPG di kampus yang sama.

Hanya dalam waktu 1 tahun 4 bulan, Winda meraih IPK sempurna 4.00, mencatatkan namanya sebagai lulusan terbaik pertama dari program Magister.

Kini, ia mengabdi sebagai guru ASN di SMK Negeri 3 Halmahera Utara, dan aktif dalam pengembangan pembelajaran berbasis digital.

“Sebenarnya menjadi yatim piatu itu menyakitkan. Tapi bukan alasan untuk berhenti bermimpi. Saya ingin membuktikan bahwa siapa pun bisa berhasil jika punya tekad dan semangat,” ujar Winda dengan suara bergetar.

Tak berhenti di situ, Winda juga meraih Juara 2 Lomba Video Pembelajaran Matematika tingkat nasional pada 2024, memperkuat jejak kontribusinya di dunia pendidikan.

Sosok inspiratif lainnya adalah Ratu Balqis Ibrahim, lulusan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Unkhair. Di usia 21 tahun, ia menyelesaikan studi hanya dalam waktu 3 tahun 6 bulan dengan IPK 4.00—sebuah capaian langka di tingkat sarjana.

Bungsu dari empat bersaudara ini tumbuh di Desa Tongute, Halmahera Barat, dalam keluarga sederhana. Ayahnya, Abubakar Ibrahim, bekerja sebagai tukang bangunan. Ibunya, Ruwaida Kyi, adalah ibu rumah tangga.

Selama masa kuliah, Ratu tak pernah merasakan beasiswa. Namun cinta dan dukungan orangtua, menjadi bahan bakar utama yang menyalakan semangatnya.

“Meski mereka tidak sekolah tinggi, tapi mereka ingin anak-anaknya jadi orang berpendidikan,” ucap Ratu dengan mata berkaca-kaca.

Tak hanya unggul akademik, Ratu menorehkan prestasi di kancah internasional. Ia mewakili Indonesia dalam Asia Youth International MUN di Malaysia (2022), mengikuti program student exchange ke Thailand, serta menyandang gelar Duta Bahasa Nasional (2023). Ia juga tampil sebagai presenter dalam forum ilmiah internasional di Universitas Islam Indonesia pada 2024.

“Saya ambil jurusan Bahasa Inggris karena saya ingin anak-anak di Maluku Utara punya akses menuju dunia global. Kemampuan bahasa itu penting, dan saya ingin jadi bagian dari perubahan itu,” tutur Ratu.(red)

banner 400x130

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *