Tes Wawancara Virtual Berjalan Lancar, Abdullah W. Jabid Berpotensi Jadi Rektor Unkhair

Dari tiga calon rektor yang menjalani proses wawancara secara virtual, nama Prof. Dr. Abdullah W. Jabid, S.E., M.M, berpotensi jadi Rektor Unkhair periode 2025-2029

TERNATE,HalmaheraPress—Tiga calon Rektor Universitas Khairun (Unkhair) periode 2025–2029  menjalani tahapan wawancara virtual, Kamis (22/05/2025) hari ini.

Informasi yang dihimpun media ini wawancara secara virtual dimulai pukul 13.00 WIT, berlangsung tertutup dari Lantai 3, Ruang Senat Gedung Rektorat. Dari tiga calon rektor yang menjalani proses wawancara secara virtual, nama Prof. Dr. Abdullah W. Jabid, S.E., M.M, berpotensi jadi Rektor Unkhair periode 2025-2029.

Diketahui, pada pemilihan tahap pertama bakal calon Rektor Prof. Dr. Abdullah W. Jabid, S.E., M.M, meraih suara terbanyak 18 suara, unggul dari dua bakal calon  Prof. Dr. Abdu Mas’ud, S.Pd., M.Pd  9 suara dan Dr. Hasan Hamid, M.Si 8 suara.

“Proses wawancara dilakukan secara bergiliran bagi masing-masing calon rektor yang lolos tahap selanjutnya,”ungkap Ketua Panitia Pemilihan Rektor (Pilrek) Unkhair, Dr. Soleman Saidi, S.Pd., M.Pd, kepada wartawan.

Soleman mengaku proses wawancara hari ini sebelumnya melibatkan senat, panitia, rektor, serta pejabat dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendiktisaintek-RI).

“Wawancara dilakukan satu per satu, dan memungkinkan dihadiri langsung oleh Dirjen, bahkan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi juga kemungkinan bisa turut serta,” kata Soleman.

Dia menjelaskan, tiga calon rektor yang mengikuti tahapan ini merupakan nama-nama yang memperoleh suara terbanyak dalam seleksi tahap pertama oleh Senat Unkhair. .

Sebelumnya, Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendiktisaintek telah meminta masing-masing calon, menyerahkan dokumen visi-misi serta curriculum vitae (CV) sebagai bagian dari pertimbangan dalam proses seleksi lanjutan.

“Wawancara ini mencakup penyampaian visi, misi, dan rencana kerja ke depan. Selain itu, juga menjadi sarana menilai rekam jejak, integritas, moralitas, serta kompetensi para calon rektor,” ujarnya.

Soleman menambahkan, hasil wawancara diharapkan dapat menjadi dasar bagi kementerian, sekaligus menetapkan waktu pelaksanaan pemilihan tahap ke dua.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *